Kikiran pigura

Layaknya jalan kepompong yg merubah dirinya menjadi hiasan para bunga.
Seperti itulah waktu berjalan.
Ku pandangi setiap sudut pigura yang terlukis gambar kita dan bercerita tentang  cerita kita.
Nyatanya, ada getir yang terserat disana.
Rupanya, sosok manusia yang berada dalam pigura tersebut tak lagi sama.
Jika rayap yang merusaknya, aku rela.
Namun, yg merusak ialah irama, yaaa irama dari rasa yang lirih, dari senandung yang tak lagi sejalan.
Kupandang lagi sudut pigura yang lain, rupanya sosok manusia tersebut sangat berkesan, ia bagai gula, manis dan diam seperti batu. Namun nyatanya getir manisnya membuat ia masam.
Oh, ku sapa dan ku rayu pigura tersebut, dan kau tau apa yg kudapat? Hanya kikiran saja, kikiran masalalu yang sangat memihakku. senang sekali jika menjadi pigura, ia tak pernah merasakan perubahan senandung, perubahan irama dan ia akan tetap bersama

10/02/2017

Komentar

Postingan Populer