Untuk ibunda kang adnan
Kemudian dia, Kau ambil dengan hangat, Engkau peluk perlahan lahan. Yaa rabb, hatiku belum saja ikhlas namun ku tau aku harus berani mengikhlaskan. Rasanya, waktu yang kau pinjamkan padanya terasa sangat sebentar, belum juga aku membelikan barang kesukaannya, belum juga aku membawa pilihanku dihadapannya, namun ia sudah kembali Kau peluk.
Ibu, hatiku belum seluas hatimu yang mampu menerima segala hal.
Ibu, mataku belum setangguh matamu yang mampu membendung genangan air yg akan meluncur dipipimu.
Ibu, cintamu luas, cintamu hidup, kau memang pergi namun segala hal yg kau tinggalkan masih saja terasa dan bermakna.
Di haribaanmu bu, aku kecil dan tak berarti.
Yogyakarta, 27 maret 2019
Komentar
Posting Komentar