Ketika aku rindu
Dalam bait yang terukir indah
Kamu hadir diantara kalimat-kalimat didalamnya
Dalam cahaya yang bulan pantulkan
Kamu ikut serta menerangi cerita indah
Tetapi kamupun hadir dalam gelap sehingga keelokanmu jelas tak terlihat
Hatimu mungkin sedang berlabu, mengetuk gendang yang mungkin akan menggoyahkan rasa cintamu
Bait yang aku tulis seakan tak pernah berhenti
Dongeng yang aku buat masih terus saja bicara
Kasih putih akan selalu bertambah meski 1 inci
Dalam diam semua rasa telah bercampur
Kemurnian hatilah yang membidik senapan ketulusan
Wahai cinta, apa kabar dengan impianmu?
Aku merindukanmu, akan kutitipkan salam lewat musyafir yang cinta akan perjalanannya.
Komentar
Posting Komentar